Adanya indikasi praktik prostitusi yang terjadi di wilayah Pasar Penampungan Penyembolum Senaken membuat dinas terkait melakukan penelusuran adanya aktivitas maksiat tersebut. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Hairul Saleh mengatakan, UPTD Pasar Penyembolum Senaken telah melakukan penelusuran dan mendapatkan informasi bahwa tempat itu tidak dijadikan transaksi, hanya dijadikan tempat tinggal para pelaku prostitusi.

"Dari hasil penelusuran tempat tersebut tidak dijadikan lokasi prostitusi, hanya tempat transaksi saja. Kalau eksekusinya di luar," kata Hairul Saleh, Kamis (9/12). Dengan adanya hal tersebut, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Satpol PP untuk mencari solusi bagi para pelaku tersebut. Pasalnya tempat tersebut sudah salah fungsi, yang harusnya untuk berjualan sembako, sayur, dan bahan pokok yang lain, malah digunakan untuk bertransaksi yang lain.

"Segera kami lakukan rapat koordinasi dan segera melakukan eksekusi penertiban di tempat itu, namun kami dan Satpol PP tentunya perlu data yang real, tidak bisa sembarangan ditertibkan begitu saja," ujarnya. Diterangkan Hairul Saleh, sebenarnya dari pihak Satpol PP telah melakukan penyelidikan melalui tim intelejen mereka di daerah tersebut usai mendapatkan aduan dari masyarakat terkait adanya kegiatan prostitusi di tempat itu. Namun memang masih kekurangan data dan bukti-bukti yang valid.

"Kalau kami bersama Satpol PP langsung melakukan penertiban tanpa ada data yang real, kan nggak bisa juga. Kalau orang cuman duduk-duduk dan ngopi di situ, terus kami tertibkan dan kami tangkap, bisa-bisa kami nanti yang akan diprotes warga di situ," imbuhnya.

Hingga kini UPTD beserta Satpol PP masih mengumpulkan data yang real di lapangan dan mencari kebenaran terkait hal tersebut. Namun, petugas tetap segera menertibkan areal tersebut, karena sudah beralih fungsi.

"Dalam waktu dekat ini akan segera kami tertibkan tentunya, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Satpol PP," pungkasnya. (tom/cal)