Tim audit inspeksi manajemen keselamatan transportasi angkutan barang melaksanakan tindak lanjut dari rapat Forum Lalulintas Provinsi Kaltim yang dilaksanakan pada 26 Januari yang lalu.

Tindak lanjutnya, Ditlantas Polda Kaltim melaksanakan audit perusahaan angkutan barang di PT Tiang Beton Balikpapan Ready Mix (BRM) yang berlokasi di Kariangau, Rabu (2/3) pada pukul 10.00 Wita hingga selesai.

Dalam pelaksanaan audit, dihadiri oleh Dirlantas Polda Kaltim Kombes Pol Sonny Irawan, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Kaltim, serta tim inspeksi gabungan Ditlantas Polda yang terdiri dari Sub Dit Reg Ident, Gakkum, Kamsel dan PJR.

Adapun hasil dari kegiatan tersebut dalam pelaksanaannya menggunakan metode wawancara kepada pihak manajemen yang menangani bidang transportasi.

"Dan mengecek langsung kondisi kendaraan besar yang digunakan baik secara dokumen maupun fisik kendaraan," kata Dirlantas Kombespol Sonny Irawan kepada Balikpapan Pos, kemarin. Sonny juga menerangkan, dalam pelaksanaan audit sistem manajemen keselamatan angkutan barang yang menjadi prioritas dalam proyek strategis nasional sesuai dengan Perpres 109/2020.

Dalam audit, ada beberapa hal yang menjadikan perhatian tim diantaranya proses rekrutmen pengemudi dan kompetensi pengemudi, proses Regident ranmor dan pengecekan fisik ranmor sesuai dokumen.

"Serta proses kesesuaian rancang bangun dan beban yang diizinkan sesuai KIR dan juga sistem manajemen pemeliharaan kendaraan, cecklist pra kegiatan, safety riding dan lain lain," bebernya.

Sonny menegaskan lagi, hal tersebut dilakukan untuk menjamin bahwa angkutan barang dilakukan dengan suatu proses yang baik dan benar sehingga diharapkan terjadi keseimbangan antara keselamatan di jalan raya dan juga pembangunan nasional melalui proyek strategis nasional yang ada di Kaltim. Selain itu, dalam pelaksanaan kegiatan audit inspeksi manajemen keselamatan transportasi angkutan barang berjalan dengan aman tertib dan lancar.

Dirlantas menambahkan, kegiatan dilaksanakan dalam upaya menghindari kecelakaan maut mengerikan seperti yang terjadi di turunan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Jumat (21/1) pagi lalu. Di mana penyebab kecelakaan truk yang diduga melebihi dimensi atau direkayasa demi mengangkut barang yang banyak sehingga melebihi kapasitas angkut. (jam/ono)