BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan berencana mendesak distributor minyak goreng (migor) untuk menambah pasokan. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi jaminan ketersediaan stok bahan pokok khususnya minyak goreng menjelang bulan Ramadan, yang diperkirakan jatuh pada awal April ini.
“Nanti akan masuk sebanyak 7.000 liter minyak goreng ke kota Balikpapan. Jadi pemerintah kota, akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat,” kata Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud kepada wartawan usai menerima kunjungan dari rombongan Pemerintah Kota Tarakan di Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (14/3).
Menurut Rahmad, pihaknya juga telah mendistribusikan minyak goreng curah ke sejumlah pasar tradisional. “Walaupun berbeda harga, tapi kualitas tidak jauh berbeda dengan yang kemasan. Kita inikan ada pabrik minyak goreng. Yakni Kutai Refinery Nusantara (KRN), walaupun KRN melakukan ekspor, tapi ada alokasi yang diperuntukan untuk daerah. Maka itulah yang kita gunakan,” ungkapnya.
Untuk itu, Rahmad menjelaskan, pihaknya akan terus mengawasi peredaran minyak goreng di Kota Balikpapan. Sehingga masalah kelangkaan minyak goreng yang terjadi dapat diatasi.
“Jadi untuk kota Balikpapan itu sudah pasti ada jatahnya, itulah beruntungnya ada pabrik minyak goreng di kota Balikpapan. Sehingga kita harus mengawal dan menjaga stabilitas harga serta kelangkaan minyak goreng,” pungkasnya. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk minyak goreng, tapi semua bahan pokok di Kota Balikpapan. Sehingga stok bahan pokok aman pada saat Ramadan.
“Kita harus berusaha dan berdoa, serta menjaga stabilitas harga bahan pokok, apalagi nanti kita akan memasuki bulan suci Ramadan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang mengantre untuk mendapatkan minyak goreng,” ujarnya. Rahmad. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak membeli minyak goreng secara berlebihan, dengan menyesuaikan kebutuhan masing-masing rumah tangga, yang diperkirakan paling banyak butuh itu sekitar 4 liter sebulan. (MAULANA/KPFM)