Sejumlah warga mengeluhkan mahalnya tarif parkir kendaraan di Stadion Batakan Balikpapan. Sebab stadion tersebut dibangun menggunakan APBD atau dari uang rakyat. Tarif parkir tersebut dikeluhkan saat  konser musik sound session Sabtu (27/8) yang menampilkan Band Noah dan penyanyi Bunga Citra Lestari (BCL). Para penonton diminta tarif parkir sebesar Rp 10 ribu untuk pengendara sepeda motor (R2) dan Rp 40 ribu untuk kendaraan roda empat (R4).

Dalam kupon parkir tertulis nama LPM Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur. Diperkirakan total pengunjung Stadion Batakan Balikpapan pada saat konser musik tersebut tercatat mencapai 20 ribu orang. Salah seorang pengendara, Agustina, warga Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara mengaku dirinya langsung dimintai uang parkir ketika baru turun dari kendaraan.

Dirinya yang menonton konser menggunakan sepeda motor dimintai uang Rp 20 ribu oleh salah seorang petugas parkir. "Padahal yang tertulis Rp 10 ribu, saya dimintai Rp 20 ribu. Padahal baru turun sudah disuruh bayar," ujar perempuan yang disapa Tina ini kepada wartawan, Senin (29/8).

Tidak hanya itu, salah seorang petugas parkir berkata kepada dirinya, apabila tidak mau membayar, silakan parkir di tempat lain. Padahal, Stadion Batakan yang dibiayai dari uang rakyat seharusnya untuk kepentingan masyarakat bukan dikomersilkan. "Kalau gak mau, gak usah parkir disini," ucap Tina menirukan perkataan salah seorang petugas parkir.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LPM Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur, Gasali mengatakan, bahwa pihaknya sebenarnya tidak mengambil keuntungan dari pengelolaan parkir di Stadion Batakan. Menurut Gasali, pihaknya hanya mewadahi sejumlah ormas yang mengajukan untuk mengelola parkir pada saat acara tersebut. Total ada 28 ormas yang terlibat dalam kegiatan penarikan tarif parkir di Stadion Batakan Balikpapan.

"Kalau bicara pengelola memang kita mengatasnamakan LPM Manggar, tapi di dalam itu sebagaimana hanya untuk mewadahi ada 28 OKP dan ormas yang bergabung di situ," terangnya. Ia menjelaskan bahwa sesuai kesepakatan bersama ormas uang yang dilibatkan, bahwa uang yang terkumpul akan dibagi rata ke masing-masing ormas.

Ia membenarkan bahwa uang parkir dikumpulkan tidak ada yang disetor ke kas daerah, seluruhnya dibagi rata dengan ormas yang terlibat. "Hasil kesepakatan yang kemarin itu semua OKP dibagi rata. Murni kami tujuannya turun ke sana, bukan untuk mencari sesuap nasi, tapi lebih menjaga kondusifitas ketertiban yang ada di Balikpapan Timur," tuturnya.

Dia mengungkapkan, bahwa tidak semua lahan parkir yang di Stadion Batakan Balikpapan dikelola oleh LPM Manggar, karena ada lahan yang diluar langsung dikelola oleh pemilik lahan. Sehingga dirinya mengaku dalam kegiatan konser sound seasion, dari para OKP pihaknya hanya mengumpulkan uang parkir sebesar Rp 28 juta, dikurangi biaya makan dan minum sekitar 4 juta. Dengan 300 personil, tersisa anggaran sebesar Rp 23 juta yang mereka bagi. Jadi setiap OKP itu mendapatkan Rp 840 ribu. "Saya menjaga agar ormas ini tidak terjadi bentrok miskomunikasi makanya saya turun, untuk mewadahi mereka," pungkasnya.(djo/vie)