Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan bebas dari kasus stunting pada tahun 2024 mendatang.

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Prov Kaltim Sri Wahyuni dalam kegiatan Rapat Koordinasi dan sosialisasi usaha kesehatan sekolah (UKS) Launching pelajar penting (Peduli Stunting) di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Jumat (4/11).

Menurutnya, kegiatan ini harus dibarengi dengan gerakan peduli stunting sehingga target Provinsi Kalimantan Timur bebas stunting tercapai pada tahun 2024.

“Rakor terkait UKS tahun ini dibarengi dengan peduli stunting. Ini harus dikenali dari sekarang dan bahaya stunting.

2024 Kaltim bebas stunting jangan sampai 2045 malah melahirkan stunting,” katanya dalam sambutannya.

Untuk itu, maka diperlukan peran penting guru seluruh sekolah melalui UKS untuk bisa disinergikan dalam memberikan pemahaman kepada generasi muda di sekolah melalui UKS dengan peduli stunting.

“Karakter milenial memang beda, dibutuhkan penyesuaian adaptasi, di era sekarang perubahan dinamis maka kita lah yang menyesuaikan mereka. Tanpa mengurangi rasa empati dan hormat murid terhadap gurunya. Pemberdayaan kreatifitas para siswa perlu digali dan diarahkan,” terangnya.

Ia menyampaikan bahwa setiap sekolah perlu memiliki UKS yang punya kepedulian terhadap stunting. Tujuannya untuk memberi informasi perihal bahaya stunting.

“Peran guru dan murid saat ini adalah mereka yang mengantarkan adik adiknya menuju Indonesia emas.

Mereka Pakan menjadi orang orang yang berpengaruh terhadap angka stunting di Kaltim. Perlu diingat dan dicatat mereka yang belajar mengenai stunting jangan sampai dia yang justru melahirkan stunting itu. Jadi benar-benar bisa mereka pahami,” pungkasnya. (MAULANA/KPFM).