Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah wilayah di Kalimantan Timur termasuk di Kota Balikpapan mengalami kelangkaan stok epiji 3 kilogram. Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk menanggapi permasalahan tersebut.

Berdasarkan keterangan dari pihak Pertamina, bahwa stok elpiji 3 kilogram di Kota Balikpapan sudah lebih dari cukup.

“Kita kan selalu berkomunikasi dengan Pertamina, dan pihak Pertamina selalu menyampaikan sesuai data fix yang ada bahwa sebenarnya kita lebih dari cukup,” kata Rahmad ketika diwawancarai wartawan di Balai Kota Balikpapan, Jumat (11/11).

Kondisi kelangkaan yang terjadi dikarenakan adanya oknum-oknum yang selalu memanfaatkan kondisi yang terjadi untuk menjual stok elpiji yang ada ke pelaku usaha.

“Ada oknum-oknum inilah yang selalu memanfaatkan. Seperti yang di pangkalan ada yang mengambil 2 dan 3, kemudian dia bawa ke industri-industri. Kita tidak mungkin mencegah semuanya, kita tidak tahu, alasannya anaknya dibawa. Bapaknya ngantre, anaknya ngantre. Padahal KK-nya cuma satu,” ujar Rahmad.

Ia menyampaikan bahwa para pelaku usaha agar menggunakan elpiji non subsidi. Karena penggunaan untuk gas subsidi itu dibutuhkan bagi yang tidak mampu.

“Bagi rumah industri, bagi pelaku-pelaku usaha. Pengusaha industri itu kita sarankan, bahkan diwajibkan menggunakan gas non subsidi. Kita ingatkan kalau kamu menggunakan hak orang tidak mampu maka haram hukumnya, tidak berkah,” ucapnya. (MAULANA/KPFM)